Allah Akan Menahan Bencana Jika Kita Banyak Bertaubat
12.1.23
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ
*يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
*يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ج وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
*يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
*يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
*وَ إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ
أَمَّا بَعْدُ ...
Ma’asyirol Muslimin, Jama’ah masjid yang dimuliakan Allah Ta’alaa
Mengawali khotbah kali ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan para jemaah sekalian agar kita senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Karena tidaklah kita itu semakin mulia, kecuali dengan takwa.
Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal.”
Ingatlah, ketakwaan tidak dapat diperoleh, kecuali dengan belajar dan menuntut ilmu. Sehingga ketika seseorang itu semakin memahami agama, maka ketakwaannya pun akan semakin meningkat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi mulia, suri teladan kita, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, dan para sahabatnya.
Ma’asyiral muslimin, Rohimani wa Rohimakumulloh
Kita melihat berbagai macam bencana dan musibah menimpa negeri kita. Kita melihat adanya banjir bandang, tsunami yang menimpa, demikian pula gunung merapi yang bergejolak dan gempa yang mengguncang. Itu semua tiada lain adalah akibat perbuatan-perbuatan manusia.
Allah Ta’ala berfirman:
“Tidak ada satupun musibah yang menimpa kalian kecuali karena akibat tangan-tangan kalian (akibat dosa-dosa kalian kata para ulama), namun Allah masih memaafkan banyak lagi yang lainnya.” (QS. Asy-Syura[42]: 30)
Allah juga berfirman:
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan oleh perbuatan-perbuatan manusia.” (QS. Ar-Rum[30]: 41)
Kata Ibnu Abbas artinya dengan maksiat-maksiat mereka.
Ummatal Islam,
Apalagi kita hidup di negeri -yang kata mereka- kita ini dalam Ring of Fire (di cincin api) yang sangat besar kemungkinan katanya terjadi gempa dan yang lainnya. Ketahuilah saudaraku, tidak mungkin terjadi gempa kecuali dengan perintah Allah, tidak mungkin terjadi tsunami kecuali dengan izin Allah, tidak mungkin terjadi meletusnya gunung berapi kecuali dengan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka semua adalah hamba-hamba Allah yang tunduk kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Sesungguhnya semua itu terjadi dengan perintah Allah akibat dosa-dosa manusia, bukan hanya sebatas karena cuaca, bukan hanya sebatas karena ini dan itu daripada fenomena alam.
Sungguh mereka-mereka yang kurang beriman kepada Allah selalu menisbatkan itu kepada fenomena alam. Sementara kita kaum muslimin meyakini bahwasanya itu adalah akibat dosa-dosa manusia. Karena itu yang Allah firmankan dalam Al-Qur’anul Karim. Sebab kalaulah suatu negeri itu penduduknya beriman dan bertakwa, pasti Allah akan bukakan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Karena itulah janji Allah.
Allah Ta’ala berfirman:
“Kalaulah penduduk negeri itu beriman dan bertakwa kepada Allah, Kami pasti bukakan keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan-perbuatan mereka.” (QS. Al-A’raf[7]: 96)
Lihatlah bagaimana kaum-kaum yang lebih kuat, bahkan negerinya lebih hebat daripada negeri-negeri kita. Kaum ‘Ad yang badannya luar biasa, diberikan kenikmatan pun banyak sekali. Akibat kemaksiatan mereka, Allah hancurkan.
Lihatlah Firaun, mereka Subhanallah diberikan oleh Allah kenikmatan yang banyak berupa taman-taman yang indah. Demikian pula harta yang melimpah ruah. Ternyata Allah hancurkan mereka kaum-kaum yang senantiasa memaksiati Allah, yang telah Allah ceritakan dalam Al-Qur’an. Itu semua akibat dosa-dosa mereka kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Sengaja Allah ceritakan agar kita bisa mengambil pelajaran. Akan tetapi yang bisa mengambil pelajaran hanyalah orang-orang berakal saja.
Adapun orang-orang yang tidak berakal dan tidak beriman kepada Rabbul ‘Izzati wal Jalalah, kepada Allah Jalla wa ‘Ala, mereka selalu menisbatkan ini katanya fenomena alam, katanya bumi sudah tua, katanya cuaca sedang tidak bersahabat dan yang lainnya. Padahal semua itu makhluk-makhluk Allah, mereka hanya tunduk kepada Allah, mereka adalah pasukan-pasukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Bagi Allah mudah untuk menahan langit dan bumi ini, bagi Allah sangat mudah sekali untuk menjadikan suatu negara itu aman ataupun kemudian tidak aman, bagi Allah itu mudah. Tidak ada yang mustahil bagi Allah Jalla wa ‘Ala. Karena Allah عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Maka kewajiban kita bertaubat kepada Allah, kita minta ampun kepada Allah, kita istighfar kepada Allah. Karena dengan banyak istighfar itulah Allah akan menahan bencana dari kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidak mungkin Allah mengadzab mereka selama masih istighfar (masih minta ampun) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anfal[8]: 33)
itu menunjukkan selama penduduk negeri terus minta ampun kepada Allah, mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Allah, selama itu Allah tidak akan timpakan adzab kepada mereka.
Namun banyak di antara kita ternyata sombong kepada Allah. Kita lihat banyak kaum muslimin tidak mau sujud dan meletakkan dahi mereka di atas tanah untuk sujud kepada pencipta alam semesta ini. Betapa sombongnya mereka, sampai-sampai untuk untuk shalat saja, untuk sujud saja, mereka tidak mau.
Subhanallah.. Maka kewajiban kita kaum mukminin di zaman sekarang adalah kita berusaha untuk mengingatkan saudara-saudara kita agar kita banyak beristighfar kepada Allah, agar kita kembali kepada Allah, agar kita minta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, agar dengan itu Allah menahan adzabNya dari kita.
Subhanallah, saudara seiman a’azzaniyallah wa iyyakum..
Allah Subhanahu wa Ta’ala -demi Allah- sangat sayang kepada hamba-hambaNya. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya kasih sayangKu telah mendahului kemurkaanKu.” (HR. Bukhari)
Dalam satu riwayat yang lain:
“Sesungguhnya kasih sayangKu mengalahkan kemurkaanKu.” (HR. Bukhari)
Sebab kalau lah murka Allah mendahului kasih sayangNya, tidak akan ada lagi tersisa di muka bumi orang-orang yang bermaksiat kepadaNya. Pasti Allah akan segerakan siksaNya. Tapi Allah masih memberikan kepada kita kesempatan demi kesempatan agar kita mau bertaubat kepada Allah.
Berapa banyak maksiat yang naik kepada Allah, tapi tetap Allah turunkan rahmat dan kasih sayangNya, Allah turunkan rezekiNya, Allah masih berikan kepada kita hujanNya dan berbagai macam tanaman-tanaman dan buah-buahan.
Semua itu menunjukkan kasih sayang Allah kepada kita. Karena Allah ingin agar kita bertaubat kepadaNya, Allah ingin agar kita mendekatkan diri kepadaNya. Tapi ketika manusia bersombong kepada Allah, ketika mereka tidak mau sujud kepada Allah, tidak pula mereka istighfar kepada Allah, maka Allah pun punya sifat شَدِيدُ الْعِقَابِ (keras siksaNya).
Na’am.. Allah murka kepada mereka karena dosa-dosa mereka yang tidak pernah mau mereka bertaubat kepada Allah.
Maka kewajiban kita Ya Akhi, mari kita kembali kepada Allah. Allah berfirman:
“Kembalilah kalian kepada Rabb kalian dan Islam lah (serahkan diri kalian) kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala…” (QS. Az-Zumar[39]: 54)
Kalian ini hamba, kita semua hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang membutuhkan karunia dari Allah Jalla wa ‘Ala.
Maka Ya Akhol Islam (saudara seislam), kita kembali kepada Allah, memohon ampun kepada Allah akan dosa-dosa kita. Dan senantiasa kita istighfar kepadaNya.
Khotbah Kedua.
Ummatal Islam,
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyifati diriNya sebagai غَفُورٌ رَّحِيمٌ (Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) kepada hamba-hambaNya.
Adakah dosa yang tidak diampuni oleh Allah? Jawabnya tidak ada. Semua dosa, sebesar apapun dosa yang kita lakukan, selama kita minta ampun kepada Allah, Allah pasti ampuni dosa kita.
Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:
“Wahai anak Adam, kalaulah dosa kalian sampai ke awang-awang memenuhi langit-langit sana, kemudian kamu minta ampun kepadaKu, niscaya Aku akan ampuni dosa-dosamu.” (HR. Tirmidzi)
Allah juga berfirman:
“Katakan kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas itu, janganlah mereka merasa putus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar[39]: 53)
Lihatlah Ya ikhwah, Allah selalu membuka tanganNya di waktu siang untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat dosa di waktu malam. Allah pun membuka tanganNya di waktu malam untuk menerima taubat dari orang-orang yang berbuat dosa di waktu siang.
Tidakkah kita segera kembali kepada Allah, meminta ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala? Demi Allah, Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu ingin agar hamba-hambaNya mencintai diriNya. Allah ingin agar si hamba itu bertaubat kepadNya. Bahkan kegembiraan Allah melihat hambaNya yang bertaubat melebihi seorang hamba yang kehilangan unta yang penuh makanannya di padang pasir kemudian ia mencarinya lalu ia menemukannya. Sungguh kata Rasulullah, Allah lebih gembira melihat hambaNya yang bertaubat kepadaNya daripada orang seperti itu.
MasyaAllah.. Tidakkah kita ingin menjadikan Allah gembira kepada kita Ya Akhal Islam. Jadikan kita gembira nanti pada hari kiamat ketika kita melihat catatan amal kita dipenuhi dengan istighfar kepada Allah. Rasulullah bersabda:
“Sangat beruntung bagi mereka yang mendapatkan buku catatan amalnya istighfar yang banyak kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ibnu Majah)
*اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
*اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
*اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
*رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
*رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
*اَللَّهُمَّ إنَّ نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، واْلعَفَافَ ، والْغِنَى
*اللهم أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الأُمُورِ كُلِّهَا، وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
*رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
*وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن
*وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَقِمِ الصَّلاَة ...
Sumber: (https://www.radiorodja.com/49682-khutbah-jumat-allah-akan-menahan-bencana-jika-kita-banyak-bertaubat)